Minggu, 02 Januari 2011

pengalaman pertama lihat tarian India


seringkali kesempatan menyaksikan sesuatu yang baru datang tanpa kita minta dan tiba-tiba. 

di suatu jumat sore tanggal 19 bulan november, 2010, saya dapat sms untuk menonton acara tarian India di taman Ismail Marzuki jam 7 malam. mentor sehama saya, bimo gelora, mengabari info tersebut. well..that was my lucky day. karena saya gak niat ke kampus bawa kamera hari itu. tapi ternyata saya bawa kamera.tadinya saya gak ada rencana mau brainstorming sama petra soal ini itu di kampus dan sore-sore berangkat juga saya ke kampus. 

biar cepet naik taksi pet, sekalian ngobrolin film. mahal dikit gak papa, daripada telat. 

akhirnya kami tiba juga di taman ismail marzuki dan segera menuju kineforum di belakang xxi. menunggu kalis dan tomi dari jogja sambil mengobrol ngalor ngidul dan menyesali mengapa tempat seperti kineforum tidak banyak di jakarta. “nanti kalo gw kaya pet..gw bikin banyak tempat nongkrong asik menyajikan budaya-budaya bermutu dan banyak gratisan supaya orang-orang kita pikirannya makin maju.” angan-angan itu indaaahh bener.

kawan datang dan kami tukar cerita, tukar mimpi. karena jam hampir menunjukkan pukul 7 malam, kami bangkit dari kursi nyaman di kineforum menuju depan teater kecil. well hari itu buaaannyaaak banget muda-mudi seliwar seliwer. mereka berniat nonton ONROP. saya dan kalis cek tiket ONROP yang tersisa, yang ada tinggal 550ribu. makasih deh, belum ada duit. nelen kecewa sebentar dan mandangin teater besar sambil ketawa-ketawa, “ntar gw traktir tongseng deh lis, biar gak dongkol.kalo 15ribu gw mampu.” 

bimo datang dan kami langsung masuk teater kecil, menikmati penganan kecil khas india. sementara kalis masih bersedih. dia melihat antrian di sudut kiri. “gw bisa nerobos gak ye..” katanya ngayal tapi memutuskan untuk mencoba veggie samosa.

“gile, perkedel lo sesuai badan lo ya ren.” kami tertawa beramai-ramai. sebab kawan-kawan saya itu ketika mengantri makanan diambilkan pelayan 1 perkedel kentang kecil dengan 1 sendok kari kacang, sementara saya yang plonga plongo ngantri diberi 3 perkedel dengan satu kepyuran besar kari kacang, penuh dan banyak. “tu bapak-bapaknya pasti capek. dia gak mau repot ngeladenin elu bolak-balik.” hwaahahahahah...gobloknya kami 

saya beri juga rajangan bawang merah dan pasto mint hijau. dan mengambil 3 veggie samosa sekaligus. wuaaahh kelakarnya berkembang norak deh selanjutnya. karena lidah kami baru pertama kecap masakan india. 

Sejam selanjutnya kami gak ngobrol. Tengsin bokk…sama aroma sedap bawang merah mentah. Tapi emang tari-tariannya luar biasa, salut banget. Musiknya bergema keras dan membikin hati melonjak-lonjak. Itu kali pertama saya mendengar dan menyaksikan musik dengan nyanyian dan tarian india. Indah bangett. Bikin diri meletup-letup dan pengen berjoget. Happy terus bawaannya selama nonton. Semangat tingkat tinggi deh. Gak sempet melintas pikiran lain. Karena gak sempet boset dan tanpa terasa sejam berlalu.

Menurut websitenya yang kami saksikan adalah live performance by one of india’s best Laavani group from Kolhapur. Group of 5 breathtaking dancers, singers, ‘Dholak’ and ‘Sambal’ players to mesmerize you. This group has enthralled the world by their performances and now they are coming to Jakarta for the first time. Laavani is a great art form from Maharashtra performed to the enchanting beats of Dholak. Very popular in early 60’s and is still going strong in India as a folk art. 

Nontonnya bikin gw lemes. Beneran. Soalnya serrruu pissaan..alamak jan…kagum banget saya. Saya angkat botol coca-cola satusetengah liter selama 15 menit aja ngos-ngosan. Ini sejam lewat gerak sana sini, menari dengan lincahnya..masih tersenyum manisss banget. 

Baru sadar, saya cewek sendirian , itu pun sadarnya ketika kawan-kawan saya memuji-muji si sari ungu. 

kami duduk-duduk di pelataran teater besar. bagus bener sekarang. 

“eh kita foto-foto di sini, ceritanya lagi autumn di belgia.”

autumn kok kemringet..hahhaaa...lanjut mau nonton harry potter and the deathly hallows part 1 tapi gak ada yang midnight. alhasil kami berpisah. tomi dan bimo melanjutkan ke ui naik kereta api. saya, kalis dan petra ke depan dan makan tongseng. sudah pukul 12 dini hari.

pulang ah..lanjutin beresin skript film.

tengs ya bim udah ngajakin dan ngenalin sedikit budaya india. Mudah-mudahan suatu hari bisa tiba di sana, mau ke Calcutta dan ke taj mahal. Mau minum thumbs up. Mau lihat sepenggal dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar